Selasa, 23 Juli 2013

TOKOH AGAMA SANGAT BERPERAN MEMBANGUN PAPUA TANAH DAMAI

Tokoh agama sangat berperan membangun Papua Tanah Damai


Tokoh agama sangat berperan membangun Papua Tanah Damai thumbnail 23/07/2013
Romo Antonius Benny Susetyo

Sejumlah tokoh agama nasional dan Papua serta masyarakat setempat berkumpul di Sentani, Papua membahas isu-isu strategis di Papua termasuk pendirian rumah ibadah, penyiaran agama yang ekstrim/fanatik,  dan perkawinan beda agama.
Pertemuan Tenaga Harmonisasi Lintas Agama itu diselenggarakan Subag Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, di Hotel Travellers, Sentani, Kabupaten Jayapura, belum lama ini.
Romo Antonius Benny Susetyo, salah satu panelis mengatakan, Gereja berharap kekerasan di Papua segera dihentikan. “Harapan Gereja adalah menciptakan Papua Tanah Damai dimana kekerasan dan darah harus segera dihentikan. Ke depan pentingnya dialog Papua Tanah Damai menjadi solusi bagi Papua karena Papua Tanah Damai adalah mimpi bersama masyarakat Papua, namun  hal itu dibutuhkan political will pemerintah dalam mengupayakan perdamaian sejati.”
Romo Benny, yang juga sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia mengatakan, “Para tokoh agama sejak awal menggagas dialog Papua Tanah Damai. Tokoh agama adalah pilar bagi kehidupan masyarakat Papua dan suara masih didengar oleh mereka.”
Lewat pemberitaan Injil yang disampaikan para pastor dan pendeta, katanya, masyarakat Papua mengalami kehidupan yang lebih damai dan memiliki kemampuan yang sama dengan masyarakat lain.
Ia mengatakan, meskipun masalah dalam inter-dominasi menjadi persoalan dalam misi Gereja di lapangan, namun ide Papua Tanah Damai, semua Gereja sepakat membangun dialog Jakarta dan Papua.
Menurutnya, Gereja tidak boleh bekerja sendiri-sendiri mengingat kompleksnya masalah Papua. Maka saatnya Gereja-gereja bergandengan tangan untuk mewujudkan Papua Tanah Damai.
Hingga kini dialog Jakarta-Papua belum terwujud dan hanya di tingkat wacana. Menurut pengamatan Romo Benny, kendalanya pada penguasa yang masih merasa curiga dengan dialog Papua Tanah Damai seolah-olah Papua ingin merdeka. Kecurigan itu membuat dialog tidak berjalan maka realisasinya dibutuhkan trust kedua pihak.
Kegiatan itu dihadiri oleh tokoh agama, pemuda, dan perempuan, dengan pembicara Romo Benny, Akmal Salim, Kasubag Bidang Perencanaan Hubungan Antar Umat Beragama Puslitbang Kehidupan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag RI, Nyoman Sucipta, Asisten I Sekda Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Jannus Pangaribuan, Kepala Kemenag Kabupaten Jayapura, Melias Adii, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, I Gusti Made Sunartha, Sekretaris FKPPA, dan Ketua FKUB Kabupaten Jayapura.

Tidak ada komentar: