Senin, 09 Februari 2015

SANANA GUSMAO MENAWARKAN PENGUNDURAN DIRI SEBAGAI PERDANA MENTERI TIMOR LESTE

Gusmao menawarkan pengunduran diri

09/02/2015
Gusmao menawarkan pengunduran diri thumbnail

Pejuang Timor Leste Xanana Gusmao telah mengajukan pengunduran diri sebagai perdana menteri, kata pemerintah pada Jumat.
Pejuang kemerdekaan berusia 68 tahun itu telah lebih dari satu dekade memimpin negara setengah pulau itu selama bertahun-tahun sejak kemerdekaan.
Kini presiden harus memutuskan apakah akan menerima pengunduran diri Gusmao, yang telah menjabat sebagai presiden atau perdana menteri sejak Timor Leste merdeka tahun 2002 dari Indonesia.
Penarikan diri Gusmao membuat Timor Leste yang mayoritas Katolik itu akan kehilangan tokoh pemersatu di kancah politik yang telah membantu penyelesaian berbagai krisis, tetapi para analis mengatakan sudah saatnya bagi Gusmao mundur untuk memungkinkan generasi baru memimpin.
Spekulasi telah meningkat bahwa Gusmao akan mundur setelah ia mulai pembicaraan dengan Presiden Taur Matan Ruak awal pekan ini tentang perbaikan besar pemerintah, yang diharapkan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, pemerintah mengatakan bahwa Gusmao “telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan perdana menteri kepada presiden”.
“Sekarang tunggu presiden untuk mempertimbangkan dan menanggapi surat pengunduran diri.”
Jika permohonan itu diterima, maka Gusmao akan tetap menjabat sebagai perdana menteri sampai penggantinya dilantik.
“Semua pejabat pemerintah bekerja dengan tenang di masa transisi sampai pemerintah baru dilantik,” tambah pernyataan itu.
Tidak jelas, apakah Gusmao akan tetap berperan di pemerintahan baru, atau siapa yang akan menggantikan dia. Pengamat mengatakan ia dapat berperan untuk memastikan kelancaran transisi.
Dalam pernyataan sebelumnya, pihak berwenang mengatakan pembicaraan sedang berlangsung terkait “restrukturisasi pemerintah”.
Pihak berwenang ingin “mengurangi jumlah eksekutif untuk membuat badan itu lebih efisien dan fungsional berfokus pada hasil, dan memungkinkan kesempatan bagi generasi muda untuk memimpin guna memberikan kontribusi bagi bangsa”, kata pernyataan pemerintah.
Para analis mengatakan bahwa perombakan itu bisa ditujukan menyingkirkan menteri dari koalisi Gusmao yang telah dituduh korupsi.
Gusmao telah berulang kali tertunda pengunduran dirinya, kata pengamat, ia mungkin mencoba memastikan skandal korupsi untuk ditangani sebelum ia mundur.
Dia menghabiskan bertahun-tahun bersembunyi di hutan sebelum ditangkap dan dipenjarakan di Jakarta. Namun, ia terus memimpin perjuangan untuk kemerdekaan dari balik jeruji besi.
Setelah jajak pendapat, mayoritas besar warga memilih merdeka dalam referendum yang didukung PBB tahun 1999, ia kembali ke tanah airnya sebagai pahlawan dan terpilih sebagai presiden pertama negara itu tahun 2002, dan sebagai perdana menteri sejak tahun 2007.
Dia dipuji karena mengatasi berbagai krisis di tahun-tahun awal kemerdekaan negara itu.
Pada masa pemerintahannya, Gusmao mendesak rekonsiliasi, membujuk milisi pro-Indonesia yang terlibat pembunuhan agar pulang ke Timor Leste.
Gusmao juga mengatasi ketegangan komunal setelah krisis tahun 2006, ketika para tentara dipecat dan melakukan pemberontakan yang memicu kekerasan antar faksi yang menewaskan puluhan orang dan memaksa 150.000 ke kamp-kamp darurat.
Sumber: ucanews.com

Tidak ada komentar: