Senin, 09 Februari 2015

PAUS FRANSISKUS MENGAKUI KORUPSI DALAM GEREJA KATOLIK

Paus mengakui korupsi dalam Gereja

22/01/2015
Paus mengakui korupsi dalam Gereja thumbnail

Paus Fransiskus mengatakan bahwa ada orang-orang Katolik dan lembaga-lembaga dalam Gereja Katolik yang korup.
Berbicara kepada para wartawan dalam  penerbangan dari Manila menuju Roma pada  Senin, Paus mencontohkan pengalamannya tahun 1994 ketika ia sebagai uskup pembantu  di keuskupan agung Buenos Aires, Argentina.
Dia mengatakan dia pernah didekati oleh dua pejabat pemerintah yang menawarkan dia sesuatu yang menggiurkan.
“‘Anda telah melayani begitu banyak orang yang membutuhkan di sini termasuk orang miskin,’” kata Paus mengingat kata-kata kedua pejabat tersebut. Dia mengatakan mereka menawarkan uang setara dengan US $ 400.000 (lebih dari 4 miliar rupiah).
“Saya mendengar mereka dengan serius karena tawaran dana tersebut dengan angka yang begitu besar, tawaran itu tantangan bagi saya, bahkan seorang santo sekalipun. Mereka mengatakan, “Untuk melakukan ini, kami akan mendeposit dan kemudian Anda mendapatkan setengah dan sisanya untuk kami sendiri.’”
“Pada saat itu saya berpikir, apa yang akan saya lakukan: saya menghina mereka dan menendang mereka, atau saya bertindak konyol,” katanya.
Namun, Paus Fransiskus mengatakan ia memilih sikap sopan dengan menolak tawaran itu, seraya meminta para pejabat pemerintah tersebut menyumbangkan dana itu – dengan tanda terima.
“Kita harus mengampuni orang-orang Katolik ini, orang-orang  yang menyebabkan skandal dalam Gereja karena korupsi mereka,” katanya.
Paus juga membuat komentar di hari terakhir kunjungannya ke Filipina, dimana ia mendesak orang Filipina untuk “menolak segala bentuk korupsi”.
Sebuah laporan Bank Dunia  2008 mengatakan korupsi di Filipina adalah terburuk di Asia Tenggara.
Namun, negara itu telah berupaya mengatasi korupsi dalam beberapa tahun terakhir setelah beberapa skandal tinggat tinggi – termasuk skema “pork  barrel” dari kongres.
Filipina berada di peringkat 85 dari 175 negara di Transparency International’s Corruption Perceptions Index (CPI) tahun lalu.
Menurut media lokal, para uskup di negara itu pekan ini bertemu secara tertutup di Manila untuk membahas pesan Paus Fransiskus yang disampaikan selama perjalanannya di negara tersebut – termasuk masalah korupsi.
Uskup Agung Ramon Arguelles dari Lipa mengatakan kepada para wartawan setelah pertemuan itu bahwa para uskup harus melakukan “beberapa pencarian jiwa karena korupsi telah memasuki Gereja,”  demikian lapor Manila Standard Today.
Sumber: ucanews.com

Tidak ada komentar: