A.Refleksi
Teologis Kisah Penciptaan
1.
Penciptaan Alam Raya Dan Segala Isinya
Pada mulanya Allah menciptakan langit
dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;gelap gulita menutupi samudera
raya,dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah
“Jadilah Terang” lalu terang itu jadi dan seterusnnya (Kej 1:1-5).
Inilah cuplikan sebagian kisah penciptaan jagat raya atau
makrokosmos. Bagi umat perjanjian lama atau umat Israel kisah penciptaan ini
merupakan mitos bangsa Israel yang diangkat dalam prespektif iman. Oleh sebab
itu kisah penciptaan ini pada dasarnya merupakan rumusan iman kepercayaan (credo) umat Israel kepada sang pencipta
atau Yahwe. Kisah penciptaan ini
memperlihatkan kepada kita bahwa alam raya dan segala isinya merupakan karya
tangan Allah. Semua yang ada,yang kelihatan dan tak kelihatan didesain,diola
dan diciptakan oleh Allah. Allah adalah arsitek utama dan sekaligus tukang yang
merancang dan menciptakan alam raya dan segala isinya.
Bagi umat Israel alam raya dan segala isinya adalah mutlak
karya tangan Allah. Karena melalui
ciptaan-Nya ini Allah sekaligus
menghadirkan identitas dan eksistensi atau keberadaan-Nya yang misteri
kepada manusia. Allah menciptakan alam raya dan segala isinya dari ketiadaan
menjadi ada hanya dangan bersabda.
Bumi atau alam raya yang didiami oleh manusia adalah hadia
atau anugerah dari Allah atau pemberian gratis dari Allah kepada manusia.
Oleh karena itu hal ini merupakan berita kesukaan bagi umat
Israel khususnya dan bagi umat manusia umumnya. Hal ini nyata melalui janji
Allah kepada umat Israel melalui Abraham,bahwa Ia akan memberikan kepadanya dan
keturunannya suatu tanah tertentu di atas muka bumi,sebagai tanah
terjanji,yaitu: tanah Kanaan.Tanah Kanaan adalah inti dari jaminan karya
penyelamatan yang direncanakan Allah kepada umat Israel.
Menurut teolog,Edward Schillbeeckx,OP bahwa alam raya dan
segala isinya adalah sakramen Allah. Baginya keberadaan alam raya dan segala
isinya berfungsi mengajarkan kepada manusia tentang eksistensi Allah dan
sekaligus menegaskan bahwa itu semua berasal dari Allah dan diciptakan
oleh-Nya. Selain itu menurtnya alam raya dan segala isinya merupakan
manifestasi atau pewahyuan diri Allah kepada manusia. Tempat di mana Allah
bertemu atau berjumpa dan bercakap-cakap dengan manusia. Tempat di mana Allah
mengajarkan nilai-nilai Ilahi-Nya kepada manusia. Alam raya dan segala isinya
menjadi tanda atau symbol atau sakramen yang menghadirkan realitas atau
keberadaan (eksistensi) san Ilahi. Allah yang tak dilihat oleh mata manusia
menjadi terlihat secara visual melalui alam raya dan segala isinya.
2. Penciptaan
Manusia (Kej 2:7,15-23)
Melalui kisah penciptaan,ditemukan bahwa manusia diciptakan kemudia atau setelah Alla
menciptakan alam raya dan segala isinya. Mengapa manusia diciptakan pada titik
akhir proses penciptaan? Mengapa manusia tidak diciptakan pada awal penciptaan?
Apakah ada tujuan atau maksudnya?. Inilah sejumlah pertanyaan yang kita
renungkan bersama,agar secara kritis menemukan makna terdalam eksistensi
manusia berada di dunia ini,dalam
relasinya dengan dunia (alam raya),sesama dan dengan sang pencipta sendiri.
Secara terencana manusia diciptakan pada akhir proses penciptaan,karena Allah
mempunyai rencana dan kehendak khusus bagi manusia. Rencana atau kehendak atau
tujuan itu adalah manusia dijadikan Allah sebagai partner atau rekan atau sahabat-Nya,agar
turut ambil bagian dalam misi penyelamatan dan penebusan-Nya kepada sesama manusia
lain dan alam raya. Manusia dijadikan Allah sebagai partner-Nya karena manusia
diciptakan oleh Allah dengan pola yang lain,yaitudijadikan-Nya serupa atau segambar
atau secitra dengan Allah (imagi Dei).
Oleh karena itu,Allah memberi perhatian Khusus,perhatian yang spesifik dan
terarah kepada manusia. Sebab manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki akal
budi,sebagai makhluk segala makhluk ciptaan. Sehingga kepada manusia atau
didelegasikan wewenabg atau kuasa dari
Allah untuk mengatur,mengolah,menjaga dan merawat hasil ciptaan lainnya
terlebih alam raya (bumi).
B. Gambaran The Land Of Paradise Yang Sedang
Menjerit Kesakitan
1.The Land Of Paradise
Yang Indah Dan Kaya
Di sini pulauku yang kupuja slalu
,tanah Papua pulau indah,hutan dan lautku yang membisu slalu,cendrawasi burung
emas,gunung-gunung lembah-lembah yang
penuh misteri Kau ku puja slalu
keindahan alammu yang mempesona,sungaimu yang yang deras mengalirkan emas, so
ya Tuhan terima kasih.
Syair lagu ini tentu takasing lagi bagi kita khususnya kita
yang berada di anah Papua. Lagu ini dengan jelas mengisahkan tentang keindahan
dan kekayaan tanah Papua. Hutan dan Laut yang indah nan membisu yang di
dalamnya mengandung ratusan bahkan jutaan kekayaan alam dan lautnya. Cendrawasi
adalah burung emas (The Paradise Brid)
karena keindahan bulunya yang berwarna kuning keemasan.
Gunung-gunung,lembah-lembah yang penuh misteri. Sungai-sungai yang deras
mengalirkan emas. Semuanya menghamparkan keindahan yang menawan dan memilukan
sanubari setiap insane yang
menyaksikannya. Oleh sebab itu pantaslah kita yang berada di tanah Papua,baik
orang asli Papua maupun non Paua atau pendatang memuji,mengagungkan,dan
memuliakan keagungan dan kebesaran karya tangan Tuhan yang memberikan negri
yang kaya ini bagi kita,khususnya bagi masyarakat Papua sendiri.
Setiap syair lagu in dengan jelas mendefenisikan ata
menguraikan kepada kita tentang keberadaan pulau,hutan,laut,sungai,binatang dan
manusianya yang diungkapkan dengan kata “tanah Papua”. Oleh karena itu ketika
kita mengungkapkan “tanah Papua” terlintas bdalam benak kita bahwa tanah Papua
adalah “The Land Of Paradise” yang
indah mempesona,yang kaya raya,yang unik dan antic dengan kekhasan
manusianyayang hitam kulit dan keriting ranmbutnya serta yang kaya akan
nilai-nilai budayanya.
Tanah Papua adalah sebuah pulau yang mempunyai kekhasan dan
kekhususannya sendiri yang berbeda dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Sebuah
pulau yang menjadi impian dan incaran banyak orang yang berhasrat merebut dan
menguasinya.
2. The Land
Of Paradise Yang Sedang Menjerit Kesakitan
Lukisan tentang keindahan,kekayaan dan kunikan serta kekhasan
tanah Papua seperti yang terungkap dalam lagu “tanah Papua “ dipertanyakan dan
digugat. Apakah keindahan,hutan,sungai,laut,lembah dan gunung-gunung masih
disaksikan dan dialami saat ini dan kelak? Apakah kekayaan alam dan laut Papua
masih ada atau akan habis? Siapa yang
menikmati kekayaan alam dan laut Papua? Apakah masih eksis manusia Papua
di atas tanah Papua ini kelak? Melalui pertanyaan-pertanyaan ini,menuntun kita
untuk melihat dengan mata hati kita atas fakta yang telah dan sedang terjadi
saat ini di atas tanah yang terberkati ini. Banyak fakta yang menunjukan hutan,sungai,gunung dan laut Papua telah dan
sedang diobrak-abrik,dibabat,digusur,ditebang semena-mena demi memuaskan
kerakusan mendapatkan uang dalam jumlah yang lebih besar. Karena ketamakan dan
kerakusan para penguasa yang bergerak dibidang indusrti perkayuan dan
pertambangan serta kelautan mendorong mereka berlomba-lomba bekerjasama dengan
pemerintah pusat dan daerah mengeksploitasi dengan semena-mena kekayaan di
Papua.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Foker dan belantara Papua
dari masyarakat bahwa masuknya perusahan-perusahan tidak melalui prosedur yang
sah. Perusahan-perusahan melakukan eksploitasi tanpa tanpa menempuk mekanisme
procedural hokum,baik hukum pemerintahan maupun hokum adat serta tanpa suatu
perjanjian dan persetujuan yang legitim dengan pihak pemegang hak ulayat atau hak
tanah adat secara bermartabat dan adil. Perusahan-perusahan memilih jalan
pintas,yaitu langsung berkolusi dengan penentu kebijakan baik di pusat maupun
daerah9provinsi,kabupaten dan distrik).
Perusahan-perusahan lebih banyak memperoleh keuntungan daripada
masyarakat. Perusahan masuk mengambil segala kekayaan alam tetapi tidak
membawah perubahan bagi masyarakat,malah membawa kehancuran dengan merusak
hutan tempat beburu,sungai tempat mencari ikan,dan tempat-tempat sakral (kudus)
yang merupakan symbol relasi dengan Roh leluhur dan Roh pencipta.
C. Solusi
Pastoral
Dalam ajaran sosial gereja tentang menjaga kelangsungan
ciptaan Allah menciptakan alam yang kaya raya dan menitikannnya kepada manusia
sebagai penjaganya . Alam dipakai sejauh mendukung kesejahteraan bersama dan
tanpa melupakan genaerasi mendatang. Oleh karena itu sikap manusia dihadapan
alam hendaknya seperti sikap seorang penjaga yang bertanggungjawab untuk
merawat kekayaan yang dipercayakan kepadanya.Manusia wajib melestarikan alam
ciptaan ini dengan sekuat tenaganya.
Kekayaan yang berada di atas tanah Papua ini adalah anugerah
atau pemberian Allah kepada nenek moyang yang diwariskan turun-temurun. Oleh
karena itu,kekayaan alam ini ini adalah warisan sang pencipta kepada
leluhur,maka kita mempunyai kewajiban untuk memelihara atau menjaga dan
melindunginya.
Belajar dari makna Allah menciptakan manusia,realita tanah
Papua yang hanucr atau menjerit kesakitan dan ajaran social Gereja kita manusia
diajak untuk menjaga,melestarikan alam ciptaan ini agar anak cucu kita bisa
menikmati kekayaan di tanah ini. Oleh sebab itu mari kita mejdaikan alam
ciptaan kita sebagai sahabat (mepa,nai,nayak,tao,namek),bukan
menjadikannya sebagai musu,agar ia tetap lestari untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar