Senin, 02 Juni 2014

ANTARA FENOMENA DAN HARAPAN



Antara Fenomena dan Harapan

Oleh:  Roni (Keuskupan: Manokwari - Sorong)
Pengantar
               Tulisan ini saya buat, selain sebagai pemenuhan akan tugas, tetapi juga mau menelusuri, memahami dan merefleksikan tentang kehidupan manusia yang saling menindas satu sama  lainnya. Penindasan, pejajahan dan “point-point” yang lain semacam itu sudah ada sejak zaman dulu. hal ini memang tak dapat dipungkiri dan serasa selalu berdampingan dengan hidup manusia. Sehingga, saya perlu merefleksikan hal ini karena selain menarik buat saya, juga mau menambah pengetahuan saya sebagai calon imam yang memang harus tahu tentang ini. Juga mau menjawab akan pentingnya hidup refleksi.” Hidup tanpa refleksi adalah sebuah kesia-siaan belaka”, kata seorang filsuf kuno, socrates. Oleh karena itu, saya mau mengoreskan sedikit refleksi saya tentang masalah ini.

Situasi Bangsa Israel
               Kata penindasan, penjajahan sudah tidak asing lagi buat saya. Kata – kata sejenis ini sudah sering dilakukan oleh manusia sejak dulu. hal ini bisa dilihat dari situasi bangsa israel yang ditindas oleh bangsa mesir. Salah satu penindasan yang dialami oleh bangsa israel ialah dipekerjakan secara paksa. Hal ini sangat terlihat pada masa itu. Penindasan bangsa mesir terhadap bangsa israel bisa dibaca dalam kitab keluaran dan secara khusus pada bab satu. Disini dituliskan bagaimana kesulitan hidup yang dialami oleh  bangsa israel. Penindasan demi penindasan terus dilancarkan oleh bangsa mesir kepada bangsa israel. Penindasan ini harus diterima bangsa israel walaupun dengan terpaksa. Bangsa israel sangat dibuat derita oleh bangsa mesir. Sangkin deritanya sampai-sampai mereka merasa ditinggalkan oleh Allah. Mereka sungguh merasakan kepahitan hidup yang didapat dari bangsa mesir. Namun, dibalik penderitaan itu Allah mempunyai recana lain. Allah mengirimkan seorang penolong yang bisa membawa mereka keluar dari penderitaan yang besar ini. Tokoh yang dipercayakan oleh Tuhan untuk membawa bangsa israel keluar dari mesir ialah Musa. Dengan campur tangan dari Tuhan. Musa mampu membawa bangsa israel keluar dari mesir. Berbagai macam perasaan yang muncul dari bangsa mesir. Mereka marah, tidak terima diperlakukan seperti itu oleh bangsa mesir. Namun, kemampuan mereka untuk melawan belum memungkinkan.
                  Penindasan, kerja paksa yang dilakukan oleh bangsa mesir terhadap bangsa israel. Sebenarnya mau menjawab kegelisahan, kecemasan dan ketakutan bangsa mesir terhadap bangsa israel. Bangsa mesir merasa terancam melihat jumlah bangsa israel yang mengalami pertambahan dari saat ke saat. Sampai-sampai jumlah meraka jauh lebih banyak dari bangsa mesir. Dengan ketakutan inilah yang membuat mereka semakin semena-mena dalam memperlakukan bangsa israel.
                 Dengan kegagahan dan ketangguhan Musa yang berasal dari Allah. Membuat Musa mampu mengalahkan Raja Firaun dan bisa membawa bangsa israel keluar dari mesir. Harapan untuk bebas mulai muncul melalui wajah Musa. Dengan ini juga membuat bangsa israel semakin yakin bahwa Allah ada dipihak mereka. Walaupun dalam perjalanan waktu terkadang mereka meninggalkan Allah.

Bagaimana Dengan Situasi di Papua?
                 Apa yang dialami bangsa papua tidak berbeda jauh dengan apa yang dialami bangsa israel pada masa itu. Masyarakat papua memang bebas dari penjajahan dan penindasan bangsa Belanda. Tetapi sampai sekarang masyarakat papua hidupnya tidak makmur, aman karena masih adanya penindasan dan kekerasan dari bangsanya sendiri yaitu bangsa indonesia. Kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan indonesia terhadap masyarakat papua sudah seringkali terjadi diseluruh wilayah papua. Sebenarnya, hal apa yang menyebabkan penindasan dari aparat indonesia terhadap masyarakat papua bisa terjadi??? Menurut hemat saya yang bertolak dari apa yang dialami bangsa israel ialah, pihak pemerintahan indonesia merasa terancam dengan sorakan dan tindakan – tindakan dari para tokoh pejuang papua dan masyarakat papua sendiri yang berbau pemisahan diri dari masyarakat indonesia. Masyarakat papua ingin hidup makmur dan bebas dari penindasan yang sampai sekarang masih terjadi. Selain itu, berdasarkan sejarahnya juga sebenarnya orang – orang papua sudah dinyatakan merdeka sejak tahun 1961. Sehingga, pantaslah masyarakat papua meneriakan “kembalikan kemerdekaan kami” ditengah situasi yang semakin hancur untuk orang – orang papua.
                 Teriakan dan tindakan yang dilakukan oleh para tokoh pejuang papua dan masyarakat papua untuk merdeka. Sekali saya katakan kalau hal itu membuat pihak pemerintahan tidak nyaman. Pihak pemeritah merasa bahwa akan terjadi kerugian yang sangat besar apabila mereka menghendaki atau mengabulkan apa yang menjadi keinginan dari masyarakat papua saat ini. Dengan ini membuat pihak pemerintah harus menurunkan aparat keamanan dengan jumlah besar ke tempat – tempat yang dianggap berbahaya, perlu dan mendesak. Tempat – tempat seperti itulah diletakkan banyak aparat keamanan indonesia.
                Dengan adanya aparat keamanan tidak membuat masyarakat papua merasa aman,  nyaman. Malah sebaliknya. Masyarakat papua diperlakukan secara kasar, tidak layak sampai pada tingkat pembunuhan. Seakan – akan pihak pemerintah mengijinkan aparat untuk membunuh siapa saja yang dianggap bisa mengacam program dan tujuan dari pemerintah. Salah satu tokoh yang dibunuh karena dianggap mengacam pemerintah pusat ialah Theis. Ia dibunuh karena ia adalah tokoh yang berpengaruh dalam masalah ini, masalah kemerdekaan papua. Perlu diketahui bahwa pembunuhan ini tidak hanya terjadi pada theis, tetapi juga dialami oleh ribuan masyarakat papua. Disini terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) secara besar – besaran.
               Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Masalah yang terjadi tidak hanya melanggar tata hukum negara, tetapi juga juga gereja. Saya sebagai umat katolik dan juga calon imam, apa yang harus saya lakukan melihat situasi yang seperti ini? Apakah saya juga harus memperjuangkan kemerdekaan atau tidak??? Kalau masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM), masalah pelanggaran harkat matabat manusia. saya sebagai calon imam memang harus memperjuankan hal tersebut. Tetapi kalau kemerdekaan, apakah menjadi sebagian besar dari tugas seorang pastor???
               Saya belum bisa memberikan solusi, karena saya juga belum terlalu paham dengan masalah – masalah seperti ini. Namun, masyarakat papua memang butuh dibela, butuh sosok Musa yang bisa membawa masyarakat papua kearah kemakmuran hidup. Siapakah orang yang memiliki sosok seperti Musa, bisa membawa masyakat papua kekehidupan yang damai dan sejahtera dengan berlandaskan pada Yesus Kristus???


Kesimpulan
            Semua makluk ciptaan Tuhan mengiginkan kehidupan yang nyaman dan aman. Demikian pula dengan manusia yang juga merupakan ciptaan Tuhan. Mengiginkan kebahagian, kebesan dan kemakmuran dalam hidup. Masyarakat israel dan masyarakat papua dalam hal ini mengiginkan kebahagian hidup. Selain itu, manusia juga tidak mau kebahagian dan tujuannya terancam. Terlebih para penguasa. Sehingga, ketika mereka merasa terancam. Mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk melindungi tujuan atau program yang sudah mereka buat. Agar kebahagian mereka tetap terjamin. Itulah yang saya tangkap dari situasi bangsa israel dengan penjajahnya yaitu bangsa mesir dan situasi masyarakat papua dengan penjajahnya yaitu pemerintahan pusat bersama dengan tangan – tangannya.





SELAMAT MEMBACA
                  


Tidak ada komentar: