Paus Fransiskus selalu ingat pesan terakhir neneknya yang dibawanya setiap hari
12/03/2015
Paus Fransiskus mengatakan pada Rabu bahwa orang tua berperan penting dalam kehidupan kaum muda, dan mengungkapkan bahwa ia masih menyimpan surat neneknya yang menulis untuk dia saat pentahbisannya, yang disimpan dalam buku doa hariannya – brevir.
“Saya masih menyimpan kata-kata nenek saya yang menulis kepada saya pada hari pentahbisan saya. Saya menyimpan pesan tersebut hingga hari ini dalam brevir saya,” kata Paus kepada para peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk audiensi umum pada Rabu.
Dalam wawancara dengan The Jesuit, Paus Fransiskus mengacu pada teks itu yang ditulis oleh neneknya, yang disimpan di dalam brevir bahwa ia selalu membawa pesan itu, catat Andrea Tornielli dari Vatican Insider.
Teks itu berbunyi, “Semoga cucu saya, yang saya telah memberikan yang terbaik dari hati saya, panjang umur dan bahagia, tetapi jika pada suatu hari ada peristiwa yang menyakitkan, sakit atau kehilangan orang yang dicintai yang menghiasi hidup Anda dengan kesedihan, ingat – berdoalah di Tabernakel, dimana martir terbesar dan paling agung berada, dan tatapan Bunda Maria di kaki Salib, dapat seperti setetes balsem yang dapat menyembuhkan luka terdalam dan paling menyakitkan.”
Paus Fransiskus, anak tertua dari lima bersaudara, menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di bawah bimbingan neneknya, Rosa. Dia berperan penting dalam mengasuh, dan ia memiliki rasa hormat yang besar kepada neneknya.
Ketika hati orang tua bebas dari “kebencian masa lalu dan keegoisan saat ini,” katanya, mereka menjadi ketertarikan bagi kaum muda, “yang berharap untuk menemukan di dalamnya dukungan yang kuat dalam iman mereka dan makna hidup mereka”.
Dia secara khusus menjelaskan pentingnya doa bagi orang tua, bersyukur kepada Tuhan atas segala berkat.
Kemampuan memurnikan iman dan doa juga dapat membantu masyarakat untuk menemukan “cara paling bijaksana untuk mengajarkan orang muda bahwa arti kehidupan yang sebenarnya ditemukan dalam pengorbanan diri yang penuh cinta dan kepedulian terhadap orang lain”.
Simeon dan Anna adalah dua tokoh dalam Kitab Suci yang menjadi model bagi orang tua di sisa hidup mereka, kata Paus, seraya mencatat bahwa ia sendiri termasuk dalam kategori ini.
Gambaran dua nabi lansia yang penuh peduli ini sedang menanti kedatangan Mesias dengan berdoa, katanya, seraya menekankan bahwa doa ini adalah rahmat yang baik untuk keluarga dan Gereja.
Sumber: ucanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar