Senin, 16 Maret 2015

PERMINTAAN SUKU WAOHA NABIRE KEPADA KAPOLDA PAPUA DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN PROPINSI PAPUA



Kepala Suku Waoha pada Suku Besar Yerisiam, Imanuel Monei  menyampaikan dua permintaan masing-masing satu permintaan kepada permintaan kabupaten, provinsi dan pusat serta satu permintaan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua terkait hak ulayatnya di arel perkebunan sawit di Nabire.

"Mohon kepada Pemerintah (Kabupaten, Provinsi dan Pusat) agar tidak menerbitkan HGU (Hak Guna Usaha) kepada PT. Nabire Baru (PT. NB) sebelum membuat MoU (Memorandum of Understanding) kepada masyarakat adat  dan sebelum beberapa tuntutan direalisasikan berdasarkan pernyataan sikap yang telah dibuat oleh masyarakat adat pada tanggal 19 Januari 2015, di Bina Mitra Polres Nabire," kata Imanuel Monei.

Suku Waoha juga meminta kepada Kapolda Papua agar segera menarik anggota Pam Brimob di areal Sawit KM 16 dan 19 Wami Distrik Yaur Kabupaten Nabire. "Dan tidak mengirim kembali/roling lagi Anggota Brimob," tulisnya.

Masyarakat Adat Suku Waoha memohon dukungan dari LSM-LSM, LBH, dan Lembaga-lembaga Advokasi untuk memberikan dukungan atas dua permintaan di atas. (Sumber Majalah Selangkah edisi 14 Maret 2015).

Tidak ada komentar: