Senin, 16 September 2013

PANGDAM URUSI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT NABIRE BARU DI YARO DAN WAMI KABUPATEN NABIRE PAPUA


" PANGDAM Ke Nabire Urusi Perkebunan Sawit"

 
Mayjen TNI Christian Zebua


Yerisiam News/Nabire- PANGDAM (Panglima Daerah Papua)
Mayjen TNI Christian Zebua tiba di nabire (rabu/11 september/2013/). Kedatangan pangdam tersebut, mendapat pengawalan extra ketat oleh aparat TNI/POLRI nabire. Kedatangan tersebut di berikan peringatan/pelarangan kepada media nabire untuk tidak meliput dan juga menerbitkan berita tentang kedatangan pangdam tersebut. Kedatangan pangdam langsung di jemput oleh Bupati Nabire,Ketua DPRD,Dandim,Kapolres, Direktur PT.Nabire Baru dan PT.Sariwana Unggul Mandiri (pemeilik perkebunan sawit) dengan pengawalan ketat dan. perjalanan langsung di lanjutkan menuju lahan perkebunan sawit di daerah Wami Distrik Yaur/Nabire Barat.

Menurut keterangan yang dihimpun oleh Yerisiam News dari warga masyarakat kampung wami/sima/suku besar yerisiam, bahwa kedatangan pangdam adalah untuk melihat perkembangan investasi sawit di nabire sedang berjalan dan persoalan mendasar yang terjadi oleh perkebunan dan masyarakat. Menurut informasi kedatangan pangdam tersebut berlangsung di areal perkebunan sawit di km16 wami distrik yaur/nabire barat. Kedatangan pangdam di lakukan dengan beberapa kegiatan yaitu; Ceramah tentang Pentingnya Mendukung Investasi Sawit di NAbire dan penanaman pohon sawit perdana. Pangam juga berjanji bahwa; akan meminta BAPEDALDA Provinsi Papua, untuk menerbitkan ijin amdal, kepada PT.Nabire Baru dan Sariwana Unggul Mandiri.

Kedatangan pangdam juga mendapat protes dari beberapa kalangan di nabire. Menurut " Ayub Kowoy, Ketua LMA Kabupaten Nabire bahwa; " Kedatangan pangdam ke nabire dalam mengurusi perkebunan sawit sangat melecehkan dirinya sebagai seorang pimpinan meliter. Karena tidak tepat sasaran, seorang petinggi meliter di daerah ini mengurusi investasi ini, pangadam punya kewenagan apa "...katanya. Tambah Ayub..." Investasi perkebunan sawit di nabire sarat dengan persoalan, mulai dari ijin Amdal, tarik menarik pemilik ulayat pro sawit dan kontra. Jadi pangdam jangan bikin susah masyarakat lagi. Masyarakat Suku Besar Yerisiam selama ini 95% sudah tidak mengiginkan kehadiran sawit, masyarakat yang hadir kemarin ketika pangdam datang adalah masyarakat sisa 5% yang sisa dari 95 persen, yang pro sawit selama ini, mereka itu orang-orang yang mengatasnamakan seluruh masyarakat adat bersama pemerintah daerah bawa sawit masuk di nabire. Masyarkat nabire 95 persen itu kemarin tidak hadir....tegas Ayub LMA sambil menjelaskan.

Selain itu menurut Ibu Emi Mandosir...KASUBDIN AMDAL Bapedalda Provinsi Papua, mengatakan, lewat telepon selulernya kepada Yerisiam News bahwa; " AMDAL tidak akan di terbitkan, karena perkebunan sawit di nabire sarat dengan banyak persoalan dan harus di selesaikan, karena aktivitas sawit sudah berjalan tampa ijin amdal...tegasnya kepada yerisiam news. Tentang kedatangan pangdam dalam mengurusi sawit di nabire, Ibu Emi menanggapinya dengan kepala dingin; katanya; Itu bukan tugas dia, jadi jangan ambil pusing. Sekarang saya mau kita duduk di meja hukum untuk menyelesaikan persoalan ini, Bupati Nabire dan kedua perusahan itu, karena mereka melakukan aktivitas tampa ada ijin Amdal. Tegasnya...

Sekedar info sejauh ini lahan yang sudah di tebang oleh PT.Nabire Baru dan Sariwana Unggul Mandiri mencapai luas 11 ribu hectare, dan aktivitas tersebut tampa ada Analisis Dampak Lingkingan dari Bapedalda Papua.

Berikut foto-foto terbaru aktivitas penebangan oleh PT.Nabire Baru dan PT.Sariwana Unggul Mandiri  di Lahan Adat Masyarakat Pribumi Suku Yerisiam. Tampak ribuan pohon kayu dan rotan yang di tebang tampa ada pertanggung jawaban dan ganti rugi. Berikut gambranya :






Tidak ada komentar: