Minggu, 26 Juli 2015

PANGLIMA KODAM III SILIWANGI, Mayjen Dedi Kusdan Thamim: MASYARAKAT JANGAN MENGINTIMIDASI WARGA ASAL PAPUA YANG TINGGAL DI JAWA BARAT DAN BANTEN TERKAIT KASUS DI TOLIKARA, PAPUA, PADA 23 JULI 2015


Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayjen Dedi Kusnadi Thamim mengatakan, masyarakat agar tidak terprovokasi atau mengintimidasi warga asal Papua yang tinggal di Jawa Barat dan Banten terkait peristiwa di Tolikara, Papua. 

"Semua masyarakat agar tidak intimidasi saudara kita dari Papua yang berada di sini (Jabar-Banten), mari semua pihak agar merangkul mereka (warga Papua)," kata Dedi usai apel bersama dan pengarahan kepada prajurit Kodam III Siliwangi di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, seperti dilansir republika.co, Kamis (23/7/2015).

Ia menyampaikan agar seluruh anggota prajurit dan PNS di jajarannya beserta keluarganya untuk tidak mudah terhasut dan terprovokasi berkaitan insiden di Tolikara, Papua itu. 

Justru, lanjut dia, akan lebih baik untuk ikut serta menenangkan situasi di lingkungannya, dan bersikap jernih menghindari kebencian terhadap sesama warga Indonesia.

Pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi agar kejadian Tolikara tidak meluas ke wilayah Jabar-Banten dengan meningkatkan koordinasi dan komunikasi terhadap sejumlah pihak untuk memastikan suasana aman dan tenteram.

"Saya sampaikan kepada kepala daerah, Danrem dan Dandim untuk menyikapi positif. Lalu saya mengumpulkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda, tujuannya agar peristiwa di Tolikara tak terjadi di wilayah Kodam III/Siliwangi," kata Dedi.

Ia menambahkan, pihaknya, Rabu (22/7/2015) telah menggelar silaturahmi dan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berkomitmen menciptakan situasi aman dan tidak terpengaruh terhadap insiden di Tolikara.

"FKUB sudah menyepakati bahwa tidak akan terjadi (kejadian seperti di Tolikara)."

Sumber: Republika. Com edisi 23 Juli 2015

Tidak ada komentar: